Ujian,Cobaan dan Anugrah

RANGKUMAN KAJIAN JUMAT MALAM

Pesantren Akmaliah Salafiah
Kitab Syarah Al-Hikam (Syaikh Ibnu Athoillah)
Jumat, 5 Agustus 2016


"Saat saat kesulitan seorang salikin merupakan tanda sebagai hari raya nya bagi seorang salikin/murid".

Sesuatu apapun yang ada dalam Hati kita selain dari allah akan menjadi persoalan bagi kita dan akan masuk ke dalam sakit lahir maupun batin. Jika ingin sehat maka lepaskanlah, bersihkanlah segala macam sampah sampah dari hati kalian. Dunia dikatakan sampah karena memang akan mengotori hati dan jiwa kita. Jika rumah (hati) bersih dari sampah maka akan nyaman, sehat.

Hadist Rasulullah :
‎النَّظَافَةُ مِنَ الْإيْمَانِ
“Kebersihan adalah Sebagian dari Iman”

Hadist Qudsi :

“Qalbul mukmin Baitullah.”
“Qalbu orang yang beriman itu adalah rumah ALLAH.”

Jin Jantari suka ditempat yang kumuh. Oleh karenanya sebelum masuk ke tempat kumuh (bukan hanya toilet) harus membaca doa. Jika kotor secara lahiriah saja banyak terkena penyakit, maka secara batiniah pun akan terganggu oleh jin jantari yang menggoda/menganggu pikiran. Jantari ada disetiap rumah, kecuali rumah yang bersih dan banyak terdapat lafadz Allah sehingga jantarinya hanya berada di kebun/taman rumah. Ilmu hitam bisa mengendalikan jantari yang ada di sekitar rumah, kecuali mereka yang suka melantunkan dzikir, shalat, membaca Alquran.

Orang yang bersih hatinya itu mudah memaafkan, tidak mudah marah, selalu menerima apa yang Allah berikan sehingga menjadi nyaman dan tentram hidupnya. Membersihkan hati dan jiwa itu penting. Tatkala terbiasa memandang segala sesuatu dengan syuhud dan musyahada maka menjadikan kita tidak mudah marah. Tatkala sudah mengambil maaf maka akan terasa nikmat. Orang tidak akan mudah mengambil maaf jika tidak mengkaji tauhid dan hakekat karena untuk memandang/memaafkan seseorang harus menekankan bahwa segala sesuatunya itu datang dari Allah.

Tatkala ujian dan cobaan datang pada salikin justru itu merupakan hari rayanya para salikin. Tatkala sudah dapat memaafkan atau sudah dapat memandang hakekat apa yang datang itu dikirim dari Allah sebagai ujian dan cobaan untuk mengangkat derajat hamba maka yang ada hanya kesenangan dalam ujian dan cobaannya. Tidak ada ujian melainkan akan mendapatkan keistimewaan, anugerah Allah dengan kata lain bahwa ujian dan cobaan bagi salikin adalah sebuah anugerah. Jika tidak memandang sebagai anugerah berarti masih memandang sesuatu itu kehambaan/mahluk.

Jika dirunut : yang menciptakan manusia adalah Allah bahkan yang menciptakan syaitan dan iblis pun Allah. Iblis hakekat nya malaikat, namun ia menjelma menjadi iblis. Iblis merupakan sebuah predikat yang Allah turunkan, yang dulu disebut malaikat.

QS. Taha : 116
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ

Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka mereka sujud kecuali iblis. Ia membangkang.

Hadist qudsi :

Allah SWT berfirman : "Pergilah pada hambaKu lalu timpahkanlah berbagai ujian padanya karena Aku ingin mendengar rintihannya"

Ujian dan cobaan tidak hanya dalam kebaikan tetapi juga kesukaran, melalui penyakit lahiriah, melalui pasangan hidup. Malaikat dalam menguji manusia dalam bentuk manusia (contoh pasangan) dan tatkala pasangan berlaku buruk maka ujian datang dari bisikan iblis.

QS. Al Baqarah : 168
‎وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ

Dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan;

--> yang diserukan adalah jangan mengikuti langkah langkah syaitan bukan diri syaitan karena tidak ada diri syaitan.

QS. Al Baqarah : 169
إِنَّمَا يَأْمُرُكُم بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَن تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ

Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.

Setiap ujian akan mendapatkan kebahagiaan. Jika sekarang sedang susah maka akan ada masa tidak susah, jika sekarang menderita maka akan ada masa tidak menderita. Yang terpenting adalah adanya ikhtiar dimana selalu mengembalikan kepada Allah dimana mengembalikan yang ada pada diri kepada Allah seperti qudrat, iradat, ilmu, hayat, sama, bashar, kalam itu semua adalah milik Allah.
Kekuasaan Allah yang ada pada diri kita disebut qudratun.
Kehendak Allah yang ada pada diri kita disebut iradatun. Jika menjadi fail maka qodirun, muridun.
Pengetahuan Allah yang ada pada diri kita  disebut Ilmu.
Hidup kita milik Allah disebut hayyun.
Mendengar, melihat dan berkata-kata semua milik Allah yang disebut samiun, bashirun, mutakalimun.

Itu semua harus dikembalikan kepada Allah dalam sikap hawallah. Tanpa 7 sifat ma'ani tersebut maka tidak mungkin hamba dapat bergerak dalam konsep tauhid dan hakekat. Jika memandang seperti itu maka akan lebih memaafkan dan memaklumi.

Ujian dan cobaan yang datang pada salikin akan menjaidkan ia kembali kepada fitrahnya asalkan menghadapinya dengan ilmu tauhid dan hakekat.

Oleh karenanya bersihkan agar bergembira dalam menghadapi apapun, jernihkan hati agar tetap bahagia, lapangkan hati agar tetap legowo dalam menerima apapun.

Cara memberishkannya adalah dengan dzikir dengan disertai pemahaman ilmu tauhid dan hakekat. Jangan salah kaefiyat karena jika salah malah akan menjadi malapetaka bahkan menjadi syaitan dalam diri sendiri.

Oleh karenanya benar kata mualif menjelaskan bahwa ujian dan cobaan yang datang pada salikin itu merupakan hari raya bagi para salikin Karena mendapatkan keistimewaan dari Allah SWT. Oleh karenanya Allah akan memberikan sesuatu apapun disaat kalian membutuhkannya.


Dirangkum oleh : Himmah Hizboel

0 komentar: